Liputan Terkini – Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon sebagai respons terhadap eskalasi konflik yang terjadi. Presiden Emmanuel Macron menekankan pentingnya gencatan senjata untuk melindungi warga sipil dan mencegah penyebaran kekerasan yang lebih luas di kawasan tersebut. Dia juga menyerukan penghentian ekspor senjata yang digunakan dalam konflik ini.
Kondisi di Lebanon saat ini sangat tegang, dengan serangan udara Israel yang terus berlanjut, menargetkan wilayah yang dianggap sebagai basis Hizbullah. Sejak serangan dimulai, jumlah korban tewas di Lebanon telah mencapai 1.437 orang, dengan lebih dari 4.123 lainnya terluka
Macron juga menggarisbawahi dukungan Prancis terhadap misi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan mengecam serangan yang ditujukan kepada mereka. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan bahwa tujuan dari konferensi ini adalah untuk menggalang dukungan bagi Lebanon, terutama dalam menghadapi tantangan yang semakin berat akibat ketegangan dan kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut.
Konferensi ini diharapkan dapat memfasilitasi diskusi antara berbagai pihak untuk menemukan solusi politik dan kemanusiaan yang dapat membantu stabilitas Lebanon. Dalam konteks ini, Prancis juga menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, serta penghentian ekspor senjata yang digunakan dalam konflik.
Dibaca juga: Israel desak PBB Untuk menarik kembali pasukan perdamaian dari Lebanon
Macron juga menyampaikan perlunya untuk menghentikan serangan terhadap sipil dan infrastruktur, serta pentingnya gencatan senjata demi melindungi rakyat Lebanon dari dampak konflik yang berkepanjangan. Dalam pernyataannya, dia menekankan bahwa stabilitas Lebanon sangat penting untuk keamanan regional.
Kondisi di Timur Tengah saat ini sangat tegang, dengan berbagai faktor yang mendorong kawasan ini ke ambang perang regional. Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, serta kekerasan yang berkelanjutan di Gaza, telah meningkatkan risiko eskalasi yang lebih luas.
Israel telah melancarkan serangan udara intensif di Lebanon dan Gaza, sementara Hizbullah membalas dengan peluncuran roket ke wilayah Israel. Pertikaian ini telah menyebabkan ribuan korban dan mengancam stabilitas regional.
Sementara itu, ada kekhawatiran bahwa konflik ini dapat melibatkan lebih banyak negara di kawasan, mengingat ketegangan yang ada antara Israel dan negara-negara seperti Iran serta keterlibatan kelompok-kelompok bersenjata lainnya.